Kekecewaan bukanlah masalah yang perlu diperbaiki

Kekecewaan bukanlah masalah yang perlu diperbaiki 

Ini adalah pengingat bahwa kehidupan dimulai dan diakhiri dengan kompleksitas, bukan kesempurnaan. 

Saya sekarang memikirkan 2019 sebagai tahun saya menjadi ahli dalam menjalani hal-hal buruk, dan saya berasumsi pada saat itu bahwa semua kehancuran akan membuat kekecewaan di masa depan lebih mudah dikelola.  

Jika Anda telah melalui sesuatu yang sangat sulit - jika Anda telah mengkremasi suami Anda dan menyebarkan abunya di sungai favoritnya, jika anak Anda yang berusia enam tahun menatap dengan sedih ke luar jendela dan menghela nafas, "Aku bisa ' t menunggu untuk mati dan mengenal ayah saya ”- gagasan untuk berkeringat hal-hal kecil bisa terasa seperti kemewahan yang tidak mungkin.  

Anda menginginkan jenis gelandangan rutin yang menghiasi hidup Anda sebelum tragedi. Betapa senang memiliki hal terburuk dalam hidup Anda menjadi teman yang tidak pengertian, sedikit bekerja, atau percakapan yang membuat frustrasi dengan pasangan. 

Dan lagi. 

Pada tulisan ini, saya adalah penulis yang berduka, tidak ada yang terjual sebaik yang saya harapkan. Saya menyadari betapa konyolnya keluhan itu terdengar setelah apa yang saya katakan tadi. Tetapi ternyata kerugian yang mengerikan tidak membuat Anda kebal terhadap kekecewaan, juga tidak membuatnya berkurang rasa sakitnya.

Anda tidak tiba-tiba menjadi tercerahkan dan melampaui masalah-masalah duniawi, seperti ambisi. Untuk yang lebih baik dan lebih buruk, Anda terus hidup. Setiap kali saya mendapat email dari penerbit saya dengan berita yang tidak bersemangat, rasanya seperti mendorong memar, dengan jenis rasa sakit yang sama memuaskannya. 

Dalam keluarga besar, sulit untuk menjaga rahasia perasaan Anda sepenuhnya, dan ada enam dari kita di rumah saya (beberapa tahun yang lalu, saya menikah lagi dengan ayah dua anak, dan punya bayi lagi). Tidak dapat dihindari, anak-anak saya akan memperhatikan ketika saya masuk ke funk terkait buku dan bertanya ada apa dengan saya. Jadi saya memberi tahu mereka: Saya menginginkan sesuatu, dan saya belum mendapatkannya. 

Tapi saya menulis, kata mereka, protes yang menghibur. Keren sekali. Dan itu keren! Lima tahun yang lalu, ketika saya mengarungi kotoran kesedihan yang tebal, jika Anda mengatakan kepada saya bahwa saya harus menulis buku, saya akan menatap mata Anda dan berkata, “Benarkah? Karena jika saya benar-benar bisa melakukan itu, saya tidak akan pernah menginginkan hal lain lagi. " 

Tapi ini bukan tentang manfaat menjaga segala sesuatu dalam perspektif. Ini tentang bagaimana belajar hidup lagi setelah kehilangan membutuhkan duduk dengan semua kualitas tekstur yang membentuk kehidupan, termasuk ping kekecewaan biasa. Mereka mendorong Anda ke depan - jika Anda membiarkannya. 

  

Sebuah studi tahun  2002 di jurnal Cognition and Emotion berpendapat bahwa kata "kekecewaan" mencakup dua reaksi emosional yang berbeda: ada kekecewaan terkait orang, di mana kekecewaan berasal dari seseorang yang mengungkapkan bagian yang tidak diinginkan dari diri mereka sendiri, dan kekecewaan yang terkait dengan hasil, di mana keadaan tidak selaras dengan cara yang Anda harapkan.

Namun, kedua jenis kekecewaan itu memiliki satu kesamaan: kesamaan itu menyakitkan. Ini tergantung pada kimia otak. Dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan hadiah, dapat meningkat dari antisipasi saja. Tetapi jika apa pun yang Anda antisipasi gagal membuahkan hasil, level dopamin itu akan kembali turun. 

Kekecewaan adalah pengingat bahwa ada berbagai tingkat penderitaan manusia - bahwa hidup tidak hanya sangat tinggi dan sangat rendah, tetapi gelombang pengalaman emosional yang terus naik-turun. 

Ada kutipan yang sering disalahartikan kepada Shakespeare: "Harapan adalah akar dari semua sakit hati." Kekecewaan secara inheren terkait dengan harapan, dan bukan sesuatu yang bisa dihanyutkan dengan mantra atau sedikit rasa terima kasih. Ini menyakitkan pada tingkat molekuler. 

Salah satu cara mengatasinya, tentu saja, adalah menjaga harapan Anda tetap rendah - untuk diri Anda sendiri, orang-orang di sekitar Anda, dunia tempat Anda tinggal. Rein dengan harapan; ambisi squash. Tapi apa alternatif yang lebih sehat? 

Penulis Emosi !: Making Sense of Your Feelings , telah mendefinisikan kekecewaan sebagai penerimaan terhadap kenyataan. Meskipun tidak sesederhana "melihat sisi baiknya," itu dapat membantu mengubah apa yang Anda pahami sebagai kekecewaan.

  

Kekecewaan adalah pengingat bahwa ada berbagai tingkat penderitaan manusia - bahwa kehidupan tidak hanya setinggi sangat tinggi (saya menerbitkan buku!) Dan sangat rendah (suami saya menderita kanker otak stadium 4), tetapi gelombang pengalaman emosional.

  

Ini bukti bahwa kehidupan emosional yang kaya ada dalam kontradiksi dan nuansa abu-abu. Saya mampu melihat penerbitan tiga buku secara obyektif sebagai pencapaian yang saya rindukan sepanjang hidup saya, sementara masih merasa kecewa dengan seberapa baik mereka terjual.

  

Saya bisa menjadi wanita yang kehilangan suaminya, dan yang terus menjalani kehidupan penuh dengan keluarga yang penuh kasih. Ini adalah konsep terkait.  

Yang baik dinodai oleh yang buruk. Yang buruk juga dinodai oleh yang baik. 

Saya memberi tahu anak-anak saya tentang kekecewaan saya untuk tidak memaksa mereka menghibur saya, tetapi agar mereka dapat belajar bahwa kehidupan dimulai dan diakhiri dengan kompleksitas, bukan kesempurnaan.  

Saya ingin mereka melihat bahwa tidak apa-apa untuk menginginkan sesuatu, dan boleh saja mengecewakan ketika Anda tidak mendapatkannya.  

Bahkan jika itu kecil, dan bahkan jika itu terlalu besar. Bahkan jika ada hal-hal lain, lebih berat, lebih menghancurkan bumi yang terjadi di sekitar mereka.  

Saya ingin mereka melihat bahwa mungkin untuk bersyukur atas apa yang Anda miliki, dan masih meraih lebih banyak. 

Saya ingin mereka mengerti bahwa kekecewaan adalah unsur yang diperlukan untuk kehidupan yang memuaskan. Kehidupan tanpa kekecewaan adalah kehidupan tanpa harapan, harapan, ide-ide luhur, dan tujuan yang membuat Anda tidak nyaman.  

Ini adalah kehidupan tanpa pertumbuhan. Tidak peduli betapa frustasinya hidup membuat kita, kekecewaan kita adalah indikasi dari rasa kemungkinan kita. Saya tidak akan memiliki cara lain.